Sabtu, 13 Mei 2017

Sifat Koligatif Larutan

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Disusun oleh:
Aji Pamugkas Tri Nurcahyo
Erny Uswatun Khasanah
Iga Falentina
Intan Sulistiyani
Supriyadi
Widia Oktavia
Guru : Andriani S.Pd

SMA NEGERI 01 LEBONG SAKTI
JALAN RAYA LEMEU PIT, KEC. LEBONG SAKTI, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU, INDONESIA
TAHUN 2014/2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah laporan hasil penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan hasil penelitian ini ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia, pada kelas XII IPA, di tahun ajaran 2014/2015, dengan judul Sifat Koligatif Larutan.
Dengan membuat tugas ini, kami diharapkan mampu untuk lebih mengenal tentang Sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam penyelesaian laporan hasil penelitian ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Andriani S.Pd yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan laporan hasil penelitian  ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik yang bersifat positif, guna penulisan laporan hasil penelitian yang lebih baik di masa mendatang.
Harapan kami, semoga laporan hasil penelitian yang sederhana ini, dapat memberi pengatahuan baru kepada kita tentang Sifat Koligatif Kelarutan dalam Kehidupan sehari-hari dan mengambil manfaat dari hasil penelitian ini sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Lemeu Pit, 23 September 2014

Penulis






DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii

BAB I     : Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1 Judul....................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan..................................................................................................................... 1
1.3 Landasan Teori....................................................................................................... 1

BAB II   : Metode Penelitian.................................................................................................. 3
2.1 Rancangan Praktikum............................................................................................. 3
2.2. Waktudan Tempat Praktikum................................................................................ 3

BAB III  : Alat dan Bahan..................................................................................................... 4
3.1 Alat ........................................................................................................................ 4
3.2 Bahan...................................................................................................................... 4

BAB IV  :Langkah Kerja...................................................................................................... 5

BAB V    : Hasil Percobaan................................................................................................... 6
5.1 Tabel Hasil Percobaan Titik Didih......................................................................... 6
5.2 Hasil Percobaan Aplikasi Es Krim......................................................................... 6
5.3 Hasil Percobaan Telur Sebagai Aplikasi................................................................. 6

BAB VI  : Pembahasan.......................................................................................................... 7
BAB VII : Penutup................................................................................................................ 8
6.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
6.2 Saran....................................................................................................................... 8

Daftar Pustaka....................................................................................................................... 9

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Judul
Adapun judul praktikum kali ini adalah Sifat Koligatif Larutan.

1.2  Tujuan
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah
·            Mengetahui manfaat sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari.
·            Mengetahui titik didih suatu larutan
·            Mengetahui pembuatan telur asin dengan konsep tekanan osmotik.

1.3  Landasan Teori
Sifat koligatif merupakan sifat fisik larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi (jumlah partikel) zat terlarut, dan bukan pada jenisnya. Sifat-sifat fisik, diantaranya:
·            Penurunan tekanan uap
·            Kenaikan titik didih
·            Penurunan titik beku
·            Tekanan osmosis
Sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit, meski jumlah mol zat terlarutnya sama.
Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak zat cair yang menguap. Pada suhu tertentu jumlah uap diatas permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang sama dengan tekanan udara luar. Keadaan pada saat tekanan uap zat cair diatas permukaan zat cair tersebut sama dengan tekanan udara disekitarnya disebut mendidih dan suhu ketika tekanan uap di atas permukaan cairan sama dengan tekanan uap luar disebut titik didih.
Titik didih air murni pada tekanan 1 atm adalah 100oC. Hal itu berarti tekanan uap air murni akan mencapai 1 atm (sama dengna tekanan udara luar) pada saat air dipanaskan sampai 100oC. Dengan demikian, bila tekanan udara luar kurang dari 1 atm (misalnya dipuncak gunung) maka titik didih air kurang dari 100oC.
Bila ke dalam air murni dilarutkan suatu zat yang sukar menguap, maka pada suhu 100oC tekanan uap air belum mencapai 1 atm, dan itu berarti air belum mendidih. Untuk dapat mendidih (tekanan uap air mencapai 1 atm) maka diperlukan sushu yang lebih tinggi. Besarnya kenaikan suhu itulah yang disebut kenaikan titik didih.
Menurut hukum Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molal (Kb).
Titik beku adalah suhu dimana suatu cairan mulai membeku. Penurunan tekanan uap larutan menyebabkan titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada 0oC karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es.
Pada tahun 1784, ahli fisika Prancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang terbuiat dari kandung kemih babi disi alkohol kemudian dimasukkan kedalam air, maka kanting tersebut akan menggelembung. Dari pengamatannya ternyata diketahui bahwa air akan menerobos masuk melalui membran semipermeable dari kantong yang terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Peristiwa bergeraknya partikel (molekul atau ion) melalui dinding semipermeable disebut osmosis. Osmosis adalah perpindahan larutan dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat melalui membran semipermeabel.
Tekanan yang ditimbulkan akibat dari peristiwa osmosis disebut tekanan osmotik.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut larutan hipotonik. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain disebut larutan hipertonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit  di  dalam  pelarutnya  mempunyai  kemampuan  untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.


BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Rancangan Praktikum
            Dalam praktikum ini, penulis merancang praktikum dengan metode kajian pustaka dan eksperimen. Kajian pustaka dilakukan agar penulis memperoleh teori-teori sebagai acuan untuk praktikum. Penulis melakukan kegiatan kajian pustaka dengan menjelajahi internet dan beberapa sumber buku terpercaya.
Untuk memperkuat teori–teori yang ada, penulis melakukan praktikum model eksperimen untuk membuktikan hipotesis penulis yang sesuai dengan teori-teori yang diperoleh penulis.

2.2 Waktu dan Tempat Praktikum
            Penulis melakukan kegiatan praktikum ini di Laboratorium Kimia SMA Negeri 01 Lebong Sakti pada :
            hari      : Sabtu
            tanggal            : 11 Oktober 2014
            waktu  : 10.00 s.d. selesai


BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
·            Tabung reaksi              4 buah
·            Pembakar spiritus        1 buah
·            Pengaduk                    1 buah
·            Penjepit                       1 buah
·            Termometer                 4 buah
·            Plastik             kecil                 2 buah
·            Plastik             besar                2 buah
·            Label                           7 buah
·            Mangkuk                     3 buah
·            Korek api                    1 buah
·            Cutter                          1 buah
3.2 Bahan
·            Es batu                                    secukupnya
·            Air Murni                    secukupnya
·            Gula                            secukupnya
·            Urea                            secukupnya
·            Garam                         secukupnya
·            Telur                            3 buah
·            Ekstrak buah               2 bungkus
·            Susu                            1 bungkus



BAB IV
LANGKAH KERJA
Kenaikan Titik Didih
·      Disediakan 4 buah tabung reaksi, yang diberi larutan sesuai dengan label, yaitu :
-       Tabung reaksi satu urea
-       Tabung reaksi dua gula
-       Tabung reaksi tiga garam
·      Keempat tabung reaksi tersebut dimasukan larutan yang sesuai dengan larutan tersebut.
·      Kemudian siapkan spiritus pembakar yang sudah menyala.
·      Kemudian panaskan keempat tabung reaksi tersebut dengan menggunakan penjepit.
·      Amati keempat tabung reaksi yang dipanaskan hingga mendidih dengan menggnakan termometer.
·      Dicatat titik didih keempat termometer tersebut.
Aplikasi Penurunan Titik Beku pada Pembuatan Es Krim.
·      Dimasukkan ekstrak buah, susu, dan air kedalam dua buah plastik kecil.
·      Disiapkan batu es yang telah dihancurkan secukupnya.
·      Dimasukkan batu es yang telah dihancurkan tersebut kedalam plastik besar.
·      Dimasukkan garam kedalam palstik yang berisi batu es yang telah dihancurkan tersebut.
·      Dimasukkan plastik kecil yang berisi ekstrak buah, susu, dan air tersebut kedalam plastik besar yang berisi batu es yang telah dihancurkan tersebut.
·      Digoyangkan plastik besar yang telah diisi dengan plastik kecil hingga campuran tersebut menjadi es krim.
Aplikasi Tekanan Osmotik pada Telur
·      Dibersihkan ketiga telur.
·      Disiapkan tiga buah mangkuk.
·      Ketiga mangkuk tersebut diberi label, yaitu :
-            Label 1 : larutan gula yang gulanya sebanyak 5 sendok makan.
-            Label 2 : larutan garam yang garamnya sebanyak 5 sendok makan.
-            Label 3 : larutan garam yang garamnya sebanyak 7 sendok makan.
·      Dimasukkan air kedalam ketiga mangkuk tersebut dengan larutan yang berbeda-beda sesuai dengan labelnya.
·      Dibiarkan selama 5 hari dan setelah itu direbus.
·      Dirasakan bagaimana rasa ketiga telur tersebut.
·      Dicatat ketiga rasa telur tersebut.
BAB V
HASIL PERCOBAAN
       5.1 Tabel Hasil Percobaan Titik Didih
No
Bahan
Titik didih
1
Larutan air murni
98oC
2
Larutan garam
101oC
3
Larutan gula
98oC
4
Larutan urea
85oC

  5.2 Hasil Percobaan Aplikasi Es Krim
   Dari hasil percobaan aplikasi es krim itu, bahwa ekstrak buah, susu dan air dalam plastik kecil yang dimasukkan kedalam plastik besar yang berisi batu es dan garam yang telah dihancurkan tersebut. Setelah digoyangkan beberapa saat, campuran dalam plastik kecil tersebut menjadi es.
       5.3 Hasil Percobaan Telur Sebagai Aplikasi dari Tekanan Osmotik.
     Dari hasil percobaan tersebut, telur yang dimasukkan kedalam mangkuk yang berisi larutan yang berbeda-beda, yaitu larutan 5 sendok gula, 5 sendok garam, dan 7 sendok garam. Setelah 5 hari kemudian, ketiga telur tersebut direbus, dirasakan, yang hasilnya.
-          5 sendok gula : rasanya hambar.
-          5 dan 7 sendok garam : rasanya asin.


BAB VI
PEMBAHASAN
   Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut yang terdapat dalam suatu larutan maka akan memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk mencapai titik didihnya. Untuk megetahui kenaikan titik didih suatu larutan dapat diketahui dengan cara memanaskan larutan dan dilakukan pengukuran dengan menggunakan termometer. Akan ada perbedaan tingkat suhu saat suatu larutan itu mendidih. Air murni yang dicampur dengan  bahan lain (gula, garam) akan memerlukan suhu yang lebih tinggi dari pada air murni biasanya. Namun pada percobaan ini larutan urea titik didihnya lebih rendah dari pada air murni yang seharusnya titik didihnya lebih tinggi dari pada titik didih air murni. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari tekanan udara.
          Pada tekanan osmotik, terjadi perpindahan konsentrasi yaitu dari  larutan encer kelarutan yang lebih pekat melalui membran semipermiabel. Dalam hal ini yang berperan dalam membran semipermiabel yaitu cangkang telur. Telur yang dimasukkan dalam larutan garam setelah 5 hari kemudian direbus dan dirasakan akan terasa asin.hal ini terjadi karena larutan garam yang merupakan larutan elektrolit mempunyai kemampuan mengion dan juga larutan garam merupakan larutan encer. Sehingga, terjadinya perpindahan konsentrasi dari larutan garam ke dalam telur yang lebih pekat. Sehingga telur terasa asin. Sedangkan larutan gula yang merupakan larutan nonelektrolit, sehingga larutan ini tidak memiliki kemampuan mengion, sehingga larutan gula ini tidak masuk atau menuju ke dalam telur. Sehingga, tidak terdapatnya rasa manis pada telur.


BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
   Jadi dari hasil pengamatan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa larutan yang memiliki partikel dapat menaikkan titik didih, sehingga semakin banyak suatu larutan yang memiliki partikel, semakin tinggi titik didihnya. Jika suatu larutan yang memiliki partikel, titik didihnya lebih kecil dari air murni, hal ini disebabkan oleh tekanan udara. Sedangkan pada tekanan osmosis, larutan elektrolit terjadi perpindahan konsentrasi dari encer ke pekat karena adanya pengionan. Sedangkan larutan nonelektrolit tidak terjadi perpindahan konsentrasi karena tidak terjadi pengionan.
7.2 Saran
            Dalam melakukan pengamatan, harus dilakukan dengan teliti dalam pengukuran titik didih.



DAFTAR PUSTAKA
Kuswari, Tine Maria, Etty Sofyatiningrum, dkk. 2007. Sains Kimia 3  SMA/MA. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Astuti, Dian Wuri, Fatimah Septi Sundari. 2011. Bahas Tuntas 1001 Soal Kimia SMA. Jakarta. Pustaka Widyatama
Muchtarida, Sandri Justiana. 2007. Kimia 3 SMA/MA KELAS XII. Jakarta. Yudhistira.
Johari, J.M.C., M. Rachmawati. 2007. Kimia SMA dan MA untuk Kelas X.  Jakarta. Esis.
Sumarjono. 2012. Master Kimia. Jakarta. PT Wahyumedia.



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda