Sifat Koligatif Larutan
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Disusun oleh:
Aji Pamugkas Tri Nurcahyo
Erny Uswatun Khasanah
Iga Falentina
Intan Sulistiyani
Supriyadi
Widia Oktavia
Guru : Andriani S.Pd
SMA NEGERI 01 LEBONG SAKTI
JALAN RAYA LEMEU PIT, KEC. LEBONG
SAKTI, KABUPATEN LEBONG, BENGKULU, INDONESIA
TAHUN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan karuniaNyalah laporan hasil penelitian ini dapat
terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan
hasil penelitian ini ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Kimia, pada
kelas XII IPA, di tahun ajaran 2014/2015, dengan judul Sifat Koligatif Larutan.
Dengan membuat tugas ini, kami diharapkan mampu untuk lebih
mengenal tentang Sifat Koligatif Larutan dalam kehidupan sehari- hari. Dalam
penyelesaian laporan hasil penelitian ini, kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Andriani S.Pd yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan laporan hasil penelitian ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik yang bersifat positif, guna
penulisan laporan hasil penelitian yang lebih baik di masa mendatang.
Harapan kami, semoga laporan hasil penelitian yang sederhana ini,
dapat memberi pengatahuan baru kepada kita tentang Sifat Koligatif Kelarutan
dalam Kehidupan sehari-hari dan mengambil manfaat dari hasil penelitian ini
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Lemeu Pit, 23 September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Cover........................................................................................................................................ i
Kata Pengantar....................................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................................ iii
BAB I : Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1 Judul....................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan..................................................................................................................... 1
1.3 Landasan
Teori....................................................................................................... 1
BAB II :
Metode Penelitian.................................................................................................. 3
2.1 Rancangan Praktikum............................................................................................. 3
2.2. Waktudan Tempat Praktikum................................................................................ 3
BAB III : Alat
dan Bahan..................................................................................................... 4
3.1 Alat ........................................................................................................................ 4
3.2 Bahan...................................................................................................................... 4
BAB IV :Langkah Kerja...................................................................................................... 5
BAB V :
Hasil Percobaan................................................................................................... 6
5.1 Tabel
Hasil Percobaan Titik Didih......................................................................... 6
5.2 Hasil
Percobaan Aplikasi Es Krim......................................................................... 6
5.3 Hasil
Percobaan Telur Sebagai Aplikasi................................................................. 6
BAB VI : Pembahasan.......................................................................................................... 7
BAB VII :
Penutup................................................................................................................ 8
6.1
Kesimpulan............................................................................................................. 8
6.2 Saran....................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Judul
Adapun judul praktikum kali ini adalah Sifat Koligatif Larutan.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan praktikum kali ini adalah
·
Mengetahui
manfaat sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari.
·
Mengetahui
titik didih suatu larutan
·
Mengetahui
pembuatan telur asin dengan konsep tekanan osmotik.
1.3 Landasan Teori
Sifat koligatif merupakan sifat
fisik larutan yang hanya bergantung pada konsentrasi (jumlah partikel) zat
terlarut, dan bukan pada jenisnya. Sifat-sifat fisik, diantaranya:
·
Penurunan
tekanan uap
·
Kenaikan
titik didih
·
Penurunan
titik beku
·
Tekanan
osmosis
Sifat koligatif
larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan nonelektrolit,
meski jumlah mol zat terlarutnya sama.
Bila suatu zat
cair dinaikkan suhunya, maka semakin banyak zat cair yang menguap. Pada suhu
tertentu jumlah uap diatas permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang
sama dengan tekanan udara luar. Keadaan pada saat tekanan uap zat cair diatas
permukaan zat cair tersebut sama dengan tekanan udara disekitarnya disebut
mendidih dan suhu ketika tekanan uap di atas permukaan cairan sama dengan
tekanan uap luar disebut titik didih.
Titik didih air
murni pada tekanan 1 atm adalah 100oC. Hal itu berarti tekanan uap
air murni akan mencapai 1 atm (sama dengna tekanan udara luar) pada saat air
dipanaskan sampai 100oC. Dengan demikian, bila tekanan udara luar
kurang dari 1 atm (misalnya dipuncak gunung) maka titik didih air kurang dari
100oC.
Bila ke dalam
air murni dilarutkan suatu zat yang sukar menguap, maka pada suhu 100oC
tekanan uap air belum mencapai 1 atm, dan itu berarti air belum mendidih. Untuk
dapat mendidih (tekanan uap air mencapai 1 atm) maka diperlukan sushu yang
lebih tinggi. Besarnya kenaikan suhu itulah yang disebut kenaikan titik didih.
Menurut hukum
Raoult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali dari
molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molal (Kb).
Titik beku
adalah suhu dimana suatu cairan mulai membeku. Penurunan tekanan uap larutan
menyebabkan titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Pada
tekanan 1 atm, air membeku pada 0oC karena pada suhu itu tekanan uap
air sama dengan tekanan uap es.
Pada tahun
1784, ahli fisika Prancis menemukan suatu fenomena, bila wadah alkohol yang
terbuiat dari kandung kemih babi disi alkohol kemudian dimasukkan kedalam air,
maka kanting tersebut akan menggelembung. Dari pengamatannya ternyata diketahui
bahwa air akan menerobos masuk melalui membran semipermeable dari kantong yang
terbuat dari kandung kemih babi tersebut. Peristiwa bergeraknya partikel
(molekul atau ion) melalui dinding semipermeable disebut osmosis. Osmosis
adalah perpindahan larutan dari larutan yang lebih encer ke yang lebih pekat
melalui membran semipermeabel.
Tekanan yang
ditimbulkan akibat dari peristiwa osmosis disebut tekanan osmotik.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
larutan hipotonik. Larutan yang mempunyai tekanan lebih tinggi dari yang lain
disebut larutan hipertonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
isotonik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit
di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan
untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah
partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi
yang sama.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1
Rancangan Praktikum
Dalam praktikum ini, penulis merancang praktikum dengan
metode kajian pustaka dan eksperimen. Kajian pustaka dilakukan agar penulis
memperoleh teori-teori sebagai acuan untuk praktikum. Penulis melakukan
kegiatan kajian pustaka dengan menjelajahi internet dan beberapa sumber buku
terpercaya.
Untuk
memperkuat teori–teori yang ada, penulis melakukan praktikum model eksperimen
untuk membuktikan hipotesis penulis yang sesuai dengan teori-teori yang
diperoleh penulis.
2.2
Waktu dan Tempat Praktikum
Penulis melakukan kegiatan praktikum
ini di Laboratorium Kimia SMA Negeri 01 Lebong Sakti pada :
hari : Sabtu
tanggal : 11 Oktober 2014
waktu : 10.00 s.d. selesai
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1
Alat
·
Tabung
reaksi 4 buah
·
Pembakar
spiritus 1 buah
·
Pengaduk 1 buah
·
Penjepit 1 buah
·
Termometer 4 buah
·
Plastik
kecil 2 buah
·
Plastik
besar 2 buah
·
Label 7 buah
·
Mangkuk 3 buah
·
Korek
api 1 buah
·
Cutter 1 buah
3.2
Bahan
·
Es
batu secukupnya
·
Air
Murni secukupnya
·
Gula secukupnya
·
Urea secukupnya
·
Garam secukupnya
·
Telur 3 buah
·
Ekstrak
buah 2 bungkus
·
Susu 1 bungkus
BAB
IV
LANGKAH KERJA
Kenaikan
Titik Didih
· Disediakan 4 buah tabung reaksi, yang diberi larutan sesuai dengan
label, yaitu :
- Tabung reaksi satu urea
- Tabung reaksi dua gula
- Tabung reaksi tiga garam
· Keempat tabung reaksi tersebut dimasukan larutan yang sesuai dengan
larutan tersebut.
· Kemudian siapkan spiritus pembakar yang sudah menyala.
· Kemudian panaskan keempat tabung reaksi tersebut dengan menggunakan
penjepit.
· Amati keempat tabung reaksi yang dipanaskan hingga mendidih dengan menggnakan
termometer.
· Dicatat titik didih keempat termometer tersebut.
Aplikasi Penurunan Titik Beku pada Pembuatan Es Krim.
· Dimasukkan ekstrak buah, susu, dan air kedalam dua buah plastik
kecil.
· Disiapkan batu es yang telah dihancurkan secukupnya.
· Dimasukkan batu es yang telah dihancurkan tersebut kedalam plastik
besar.
· Dimasukkan garam kedalam palstik yang berisi batu es yang telah
dihancurkan tersebut.
· Dimasukkan plastik kecil yang berisi ekstrak buah, susu, dan air
tersebut kedalam plastik besar yang berisi batu es yang telah dihancurkan
tersebut.
· Digoyangkan plastik besar yang telah diisi dengan plastik kecil
hingga campuran tersebut menjadi es krim.
Aplikasi Tekanan Osmotik pada Telur
· Dibersihkan ketiga telur.
· Disiapkan tiga buah mangkuk.
· Ketiga mangkuk tersebut diberi label, yaitu :
-
Label
1 : larutan gula yang gulanya sebanyak 5 sendok makan.
-
Label
2 : larutan garam yang garamnya sebanyak 5 sendok makan.
-
Label
3 : larutan garam yang garamnya sebanyak 7 sendok makan.
· Dimasukkan air kedalam ketiga mangkuk tersebut dengan larutan yang
berbeda-beda sesuai dengan labelnya.
· Dibiarkan selama 5 hari dan setelah itu direbus.
· Dirasakan bagaimana rasa ketiga telur tersebut.
· Dicatat ketiga rasa telur tersebut.
BAB V
HASIL PERCOBAAN
5.1 Tabel Hasil Percobaan Titik Didih
No
|
Bahan
|
Titik
didih
|
1
|
Larutan
air murni
|
98oC
|
2
|
Larutan
garam
|
101oC
|
3
|
Larutan
gula
|
98oC
|
4
|
Larutan
urea
|
85oC
|
5.2 Hasil Percobaan Aplikasi
Es Krim
Dari hasil percobaan
aplikasi es krim itu, bahwa ekstrak buah, susu dan air dalam plastik kecil yang
dimasukkan kedalam plastik besar yang berisi batu es dan garam yang telah
dihancurkan tersebut. Setelah digoyangkan beberapa saat, campuran dalam plastik
kecil tersebut menjadi es.
5.3 Hasil Percobaan Telur Sebagai
Aplikasi dari Tekanan Osmotik.
Dari hasil percobaan tersebut, telur yang
dimasukkan kedalam mangkuk yang berisi larutan yang berbeda-beda, yaitu larutan
5 sendok gula, 5 sendok garam, dan 7 sendok garam. Setelah 5 hari kemudian,
ketiga telur tersebut direbus, dirasakan, yang hasilnya.
-
5
sendok gula : rasanya hambar.
-
5
dan 7 sendok garam : rasanya asin.
BAB VI
PEMBAHASAN
Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut yang
terdapat dalam suatu larutan maka akan memerlukan suhu yang lebih tinggi untuk
mencapai titik didihnya. Untuk megetahui kenaikan titik didih suatu larutan
dapat diketahui dengan cara memanaskan larutan dan dilakukan pengukuran dengan
menggunakan termometer. Akan ada perbedaan tingkat suhu saat suatu larutan itu
mendidih. Air murni yang dicampur dengan bahan lain (gula, garam) akan memerlukan suhu
yang lebih tinggi dari pada air murni biasanya. Namun pada percobaan ini
larutan urea titik didihnya lebih rendah dari pada air murni yang seharusnya
titik didihnya lebih tinggi dari pada titik didih air murni. Hal ini disebabkan
karena pengaruh dari tekanan udara.
Pada tekanan osmotik, terjadi
perpindahan konsentrasi yaitu dari
larutan encer kelarutan yang lebih pekat melalui membran semipermiabel.
Dalam hal ini yang berperan dalam membran semipermiabel yaitu cangkang telur.
Telur yang dimasukkan dalam larutan garam setelah 5 hari kemudian direbus dan
dirasakan akan terasa asin.hal ini terjadi karena larutan garam yang merupakan
larutan elektrolit mempunyai kemampuan mengion dan juga larutan garam merupakan
larutan encer. Sehingga, terjadinya perpindahan konsentrasi dari larutan garam
ke dalam telur yang lebih pekat. Sehingga telur terasa asin. Sedangkan larutan
gula yang merupakan larutan nonelektrolit, sehingga larutan ini tidak memiliki
kemampuan mengion, sehingga larutan gula ini tidak masuk atau menuju ke dalam
telur. Sehingga, tidak terdapatnya rasa manis pada telur.
BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Jadi dari hasil pengamatan
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa larutan yang memiliki partikel dapat menaikkan
titik didih, sehingga semakin banyak suatu larutan yang memiliki partikel,
semakin tinggi titik didihnya. Jika suatu larutan yang memiliki partikel, titik
didihnya lebih kecil dari air murni, hal ini disebabkan oleh tekanan udara.
Sedangkan pada tekanan osmosis, larutan elektrolit terjadi perpindahan
konsentrasi dari encer ke pekat karena adanya pengionan. Sedangkan larutan
nonelektrolit tidak terjadi perpindahan konsentrasi karena tidak terjadi
pengionan.
7.2 Saran
Dalam melakukan pengamatan, harus
dilakukan dengan teliti dalam pengukuran titik didih.
DAFTAR PUSTAKA
Kuswari, Tine Maria, Etty Sofyatiningrum, dkk. 2007. Sains Kimia
3 SMA/MA. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Astuti, Dian Wuri, Fatimah Septi Sundari. 2011. Bahas Tuntas
1001 Soal Kimia SMA. Jakarta. Pustaka Widyatama
Muchtarida,
Sandri Justiana. 2007. Kimia 3 SMA/MA KELAS XII. Jakarta. Yudhistira.
Johari, J.M.C., M. Rachmawati. 2007. Kimia SMA dan MA untuk
Kelas X. Jakarta. Esis.
Sumarjono. 2012. Master Kimia. Jakarta. PT Wahyumedia.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda