Sabtu, 13 Mei 2017

Sanitasi Sistem Saluran dan Pembuangan Teknik Sipil

LOG BOOK
Sistem Saluran dan Pembuangan


Ini dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Laboratorium Konstruksi 3
pada Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya

OLEH :
SUPRIYADI  (061540111468)


DOSEN PEMBIMBING :
Akhmad Mirza, S.T.,M.T
NIP 197008151996031002



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG

2017
LEMBAR PENGESAHAN JUDUL
PRAKTEK LABORATORIUM KONSTRUKSI III




Dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Laboratorium Konstruksi III Jurusan Teknik Sipil Program Studi Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Sriwijaya



Disetujui oleh dosen pembimbing
Mata Kuliah Laboratorium Konstruksi III
Politeknik Negeri Sriwijaya
Palembang,  Mei 2017


Akhmad Mirza, S.T.,M.T,







KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNyalah laporan ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Laboratorium Konstruksi III, kelas 4 PJJ A, di tahun ajaran 2017, dengan judul Sistem Saluran dan Pembuangan.
Dengan membuat tugas ini, kami diharapkan lebih memahami tentang Sistem Saluran dan Pembuangan. Dalam penyelesaian laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Akhmad Mirza, S.T.,M.T,. yang telah membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik yang bersifat positif, guna penulisan laporan yang lebih baik di masa mendatang.
Harapan kami, semoga laporan yang sederhana ini, dapat memberi pengatahuan baru kepada kita tentang Sistem Saluran dan Pembuangan.

Palembang,  Mei 2017

Penulis






DAFTAR ISI

Halaman pengesahan............................................................................................................. ii
Kata pengantar...................................................................................................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................................ iv

BAB I     : Pendahuluan......................................................................................................... 1

BAB II   : Pengenalan peralatan........................................................................................... 2

Bab III    : Job Kerja............................................................................................................ 14
JOB 1 Memotong dan Membuat Ulir pada Pipa Galvanis......................................... 14
JOB 2 Membuat Instalasi Pendek.............................................................................. 16
JOB 3 Aplikasi Memasang Instalasi Pipa Air Bersih.................................................. 20
JOB 4 Memasang atau Menyetel Alat-alat Saniter..................................................... 25

BAB IV  : Penutup............................................................................................................... 31
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 31
3.2 Saran....................................................................................................................... 31

Curiculum Vitae..................................................................................................................... 32



 BAB I
PENDAHULUAN
1.      Pengertian Sistem Saluran dan Pembuangan
Sistem saluran dan pembuangan adalah suatu konstruksi yang mengatur pemasukkan dan penyuplaian air bersih guna kebutuhan manusia dan pengeluaran atau pembuangan air bekas atau limbahnya ke tempat tertentu. Serta pembuangan atau pengaliran air hujan, air rawa, dan sebagainya. Hal ini penting guna menjamin keselamatan manusia.
Seorang pekerja selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan cara mempergunakan peralatan dengan aman. Ia harus mengetahui juga bahan-bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan. Suatu hasil tidak akan ada artinya bila menggunakan bahan yang salah. Untuk itulah pengetahuan tentang bahan yang dipergunakan pada suatu pekerjaan menjadi sangat penting. Pengetahuan mengenai bahan-bahan yang dipergunakan yang digunakan pada pekerjaan sistem saluran dan pembuangan meliputi : jenis dan fungsi pipa, alat penyambung, peralatan saniter, dan bahan-bahan untuk membuat saluran.
2.      Pengenalan Bahan-bahan
·         Jenis dan fungsi pipa
Jenis pipa yang umum dipergunakan pada pekerjaan pipa baik didalam bangunan maupun diluar bangunan adalah : pipa galvanis, pipa besi tuang, pipa tembaga, dan pipa PVC.
a.       Pipa galvanis
Pipa galvanis adalah pipa besi lunak yang dilapisi dengan timah. Pipa galvanis diproduksi dengan berbagai ukuran maupun ketebalan dindingnya, disesuaikan dengan kegunaannya ukuran panjang standar adalah 6m.
b.      Pipa besi tuang
Pipa besi tuang dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangan digunakan untuk instalasi air bersih dan air kotor, pipa ini diproduksi dengan ukuran φ 2”-15” dengan panjang 3-6 m.
c.       Pipa tembaga
Pipa tembaga dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangan dipakai untuk instalasi air, terutama untuk instalasi air panas, karena tembaga merupakan bahan penghantar panas yang baik, ringan, mudah disambung, tahan terhadap karat.
d.      Pipa PVC
Pipa PVC (polyvinyl clorida) dalam pekerjaan ini dipergunakan untuk instalasi air bersih maupun air kotor. Pipa PVC dibagi menjadi 4 kelas yaitu :
-          Kelas AW (VP) dengan tekanan kerja 10 kg/cm2
-          Kelas A2 dengan tekanan kerja 8 kg/cm2
-          Kelas D (VU) dengan tekanan kerja 5 kg/cm2
-          Kelas C untuk saluran kabel listrik.
Panjang standar pipa PVC adalah 4m dan 6m perbatang. Pipa PVC kelas AW (VP) dan AZ digunakan untuk instalasi air bersih, saluran pembuangan, irigasi, pembuangan dan ventilasi pada gedung, saluran bahan kimia dan sprinkler. Pipa PVC  kelas A2 dan D (VU) digunakan untuk pembuangan, irigasi pembuangan pada jalan raya, pembuangan pada bangunan, pipa PVC kelas (digunakan untuk instalasi listrik dan penerangan).
·         Macam-macam pipa pada saluran
Sedangkan untuk saluran pipa berdasarkan letaknya, jenis saluran pipa ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu pipa vertikal serta pipa horisontal. Sedangkan untuk jenis pipa saluran berdasarkan materialnya terbagi dalam 6 bagian, yaitu :
1.    Pipa Galvanized Iron Pipe atau GIP
Pipa GIP maupun lebih terkenal dengan sebutan pipa besi galvanis, yang pada umumnya dipakai untuk melakukan intalasi air bersih yang bersuhu dingin saja, sebab sangat tidak disarankan untuk saluran pipa air bersuhu panas.
2.    Pipa Poly Vinyl Chloride atau PVC
Pipa PVC merupakan pipa yang dibuat dari penggabungan bahan vinyl plastik. Penggabungan tersebut menciptakan pipa yang ringan, kuat, tidak berkarat serta akan tahan lama. Tipe pipa seperti ini lebih pas dipakai pada intalasi air bersuhu dingin saja.
3.    Pipa High-Density Poly Ethylene atau HDPE
Pipa HDPE merupakan pipa yang dibuat dari material poly-ethylene dimana material tersebut mempunyai kepadatan yang tinggi sehingga tipe pipa seperti ini mampu menahan tekanan yang amat tinggi. Adapun dari karakteristik pipa ini yaitu kuat, lentur maupun fleksibel serta tahan akan bahan kimia.
4.    Pipa Baja atau Steel Pipe
Tipe pipa baja dapat dipakai sebagai jalur pipa bagi pasokan energi, contohnya : untuk saluran air, gas, minyak serta bermacam-macam cairan yang begitu mudah terbakar lainnya.
5.    Pipa Tembaga
Pipa tembaga adalah tipe pipa yang kuat serta tahan lama, pada umumnya pipa tipe ini lebih banyak dipakai untuk instalasi air bersuhu panas.
6.    Pipa Beton
Jenis pipa beton yang dipakai berupa beton precast, yang pada umumnya banyak dipakai sebagai saluran drainase. Pipa tipe ini terbagi menjadi 2 jenis, yaitu light duty serta heavy duty.

·         Alat sambung
Ukuran standar pipa perbatang umumnya dalah 6 m. Pada suatu instalasi pipa baik air bersih maupun air kotor, banyak dijumpai sambungan belokan, perubahan ukuran diameter atau hubungan lainnya. Untuk keperluan tersebut, telah diproduksi berbagai macam alat sambung dari berbagai ukuran maupun jenis bahan yang sejenis sesuai dengan jenis bahan pipanya.

·         Peralatan saniter
Peralatan sanitair merupakan bagian dari pekerjaan instalasi air, tetapi karena bentuk peralatan sanitair juga  memiliki nilai estetika maka kadang dianggap sebagai elemen pekerjaan arsitektur. 

Penting untuk diperhatikan, pemilihan jenis sanitair harus ditentukan pada saat pekerjaan struktur karena akan berpengaruh terhadap sparing pipa air kotor yang akan ditanam di pelat lantai beton, selain itu dimensi dan ukuran instalasinya pun harus dipersiapkan.

Untuk pemasangan sanitair unit yang besar seperti bathtub, closet duduk, urinal, wastafel dilaksanakan setelah pekerjaan pemasangan keramik atau homogenous tile dinding dan lantai, dimana sparing dan instalasinya telah dipersiapkan sebelumnya.

·         Semen
Semen portland
Semen hidrolis pada mulanya dibuat oleh Joseph Parker  th 1796 dengan membakar batu kapur argilasius yaitu batu kapur yg mengandung ± 20 % oksida silica, alumina dan besi.

Th 1824 Joseph Aspdin mempatenkan jenis semen yg dibuat dengan membakar batu kapur yang mengandung tanah liat dari pulau Portland di Dorset Inggris. Semen jenis inilah yang pertama membawa nama semen Portland. Tetapi dalam pembuatan semen ini pembakarannya tidak sampai berbentuk klinker (terak). 

Th 1845 Isaac Johnson menemukan semen modern dengan cara membakar batu kapur dan tanah liat sampai berbentuk terak, kemudian menggiling terak tersebut sampai halus. Pada waktu itu untuk membakar dipergunakan tungku tegak sederhana. 

Th 1895 Murry dan Seamen dari Amerika menemukan tungku putar modern yang dipergunakan untuk produksi semen sampai saat ini. 


 
Bahan Baku semen portland 
Semen Portland dibentuk dari oksida-oksida utama yaitu : Kapur (CaO), Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3), Besi (Fe2O3). Bahan baku untuk memperoleh oksida-oksida tersebut adalah : 
1.    Batu kapur kalsium (CaCO3), setelah mengalami proses pembakaran menghasilkan kapor oksida (CaO). 
2.    Tanah liat yang mengandung oksida Silika (SiO2), Alumina ( Al2O3), Besi (Fe2O3).
3.    Pasir kuarsa atau batu silica untuk menambah kekurangan SiO2.
4.    Pasir besi untuk menambah kekurangan Fe2O3.
·         Batu-bata
Batu bata merupakan salah satu bahan materialsebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah merahan. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan batu bata semakin menurun. Munculnya material-material baru seperti gipsum, bambu yang telah diolah, cenderung lebih dipilih karena memiliki harga lebih murah dan secara arsitektur lebih indah.
·         Pasir
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Pasir juga penting untuk bahan bangunan bila dicampur Semen.
·         Air
Untuk memadamkan kapur, membuat dan merawat adukan serta beton dapat dipakai.
Jenis-jenis air sebagai berikut :
1.      Air tawar yang dapat diminum.
2.      Air sungai yang tidak mengandung kapur.
3.      Air yang tidak mengandung minyak.
4.      Air yang bereaksi netral dengan kertas lakmus.
5.      Air yang tidak mengandung.
-       Asam sulfat > 15 g/lt.
-       Chlorida > 15 g/lt.
6. air yang tidak memerlukan kalium permanganat lebih dari 1000 mg/lt untuk mengoksidasikan benda-benda organic didalamnya.



 BAB II
PENGENALAN ALAT-ALAT
Pada praktek plumbing ini ada beberapa macam alat yang biasanya dipakai, baik alat untuk memotong, mengukur, mengulir, membersihkan, dan alat bantu untuk memudahkan pekerjaan pipa.
1.      Roll meter
Roll meter digunakan untuk mengukur besaran panjang, lebar, dan tinggi. Roll meter memiliki spesifikasi 2 m2, 5 m2, 20 m2, dan 100 m2.
Hasil gambar untuk roll meter
Gambar roll meter

2.      Siku-siku
Siku-siku digunakan untuk membuat atau mengecek sudut 90o, 45 o, dan 135 o. Siku-siku memiliki  spesifikasi besar dan kecil, permanent, dan bisa digeser.
Hasil gambar untuk mistar siku Hasil gambar untuk mistar siku
Gambar siku-siku

3.      Gergaji besi
Gergaji besi digunakan untuk memotong pipa. Gergaji besi memiliki spesifikasi bermata halus dan bermata kasar.
Hasil gambar untuk gergaji besi
Gambar gergaji besi

4.      Kikir
Kikir digunakan untuk meratakan, mengurangi, menghaluskan permukaan, dan membuat bram. Kikir memiiki spesifikasi berbentuk persegi empat, berbentuk busur, berbentuk bulat, dan berbentuk segitiga.
Hasil gambar untuk kikir
Gambar kikir

5.      Pipe cutter
Pipe cutter digunakan untuk memotong pipa tegak lurus terhadap sumbu panjang pipa. Pipe cutter memiliki spesifikasi untuk pipa PVC dan untuk pipa besi.
Hasil gambar untuk pipe cutter Hasil gambar untuk pipe cutter
Gambar pipe cutter


6.      Dies atau sney
Dies atau sney digunakan untuk membuat ulir pada pipa besi. Dies atau sney memiliki spesifikasi yang pemakaiannya bertahap atau bisa di stel, ada yang tidak.
Hasil gambar untuk dies atau sney
Gambar dies atau sney


7.      Kunci-kunci
Kunci ini digunakan dalam membantu kerja pipa. Spesifikasi kunci ini ada yang bisa distel dan ada yang tidak.
Hasil gambar untuk kunci kunci bengkel
Gambar kunci-kunci

8.      Tang penjepit otomatis
Tang penjepit otomatis pada pekerjaan pipa digunakan sebagai alat bantu.
Hasil gambar untuk tang penjepit
Gambar tang penjepit otomatis

9.      Ragum meja
Ragum meja ini digunakan untuk menjepi pipa atau benda kerja.
Hasil gambar untuk ragum meja
Gambar ragum meja

10.  Obeng-obeng
Obeng-obeng ini digunakan untuk pemasangan alat saniter. Obeng-obeng ini memiliki spesifikasi ujung pipih, strip, kembang, dan cross.

Hasil gambar untuk gambar obeng
Gambar obeng

11.  Alat penggalian tanah
Alat penggalian tanah ini digunakan untuk menggali tanah. Spesifikasi dari alat penggalian tanah ini adalah cangkul, bincon dan sekop.
Hasil gambar untuk sekop Hasil gambar untuk sekop
Gambar alat penggalian tanah

12.  Ragum pipa
Ragum pipa ini digunakan untuk menjepit pipa pada saat pemotongan atau pengaliran di lapangan.
Hasil gambar untuk ragum pipa
Gambar ragum pipa

13.  Alat-alat sambung
Alat sambung ini digunakan untuk membentuk atau menyambung pipa sesuai dengan keperluan. Spesifikasinya yaitu pipa PVC dan pipa besi.
Hasil gambar untuk alat sambung pipa
Gambar alat sambung

14.  Pemotongan pipa
Pemotongan pipa digunakan untuk memotong pipa besi dan pipa PVC.
Hasil gambar untuk pemotong pipa
Gambar pemotongan pipa

15.  Mesin ulir
Mesin ulir digunakan untuk membuat ulir pipa besi.
Hasil gambar untuk mesin ulir
Gambar mesin ulir

16.  Alat saniter
Alat saniter digunakan untuk tempat cuci tangan, muka, dan lain-lain.
Hasil gambar untuk wastafel
Gambar alat saniter

17.  Alat saniter
Alat saniter juga digunakan untuk tempat pembuangan air besar. Tempatnya disebut dengan kloset.
Hasil gambar untuk kloset
Gambar kloset



18.  Cat tape
Digunakan untuk mencegah kebocoran, mencegah karat, memudahkan pemasangan dan pembongkaran.
Hasil gambar untuk selotip pipa
Gambar cat tape

19.  Minyak oli
Minyak oli digunakan untuk melumas pipa pada bagian uliran sehingga mudah untuk diulir.
Hasil gambar untuk minyak oli
Gambar minyak oli

20.  Kuas
Kuas digunakan untuk melumas minyak oli ke bagian pipa yang akan diulir.
Hasil gambar untuk kuas
Gambar kuas
 BAB III
URAIAN KERJA
3.1 JOB 1 Memotong dan membuat Ulir pada pipa Galvanis
1. Tujuan Praktikum :
1.      Mahasiswa dapat memotong pipa galvanis dan dengan menggunakan alat potong pipa ( cutter pipe ) serta dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan bram dengan baik dan benar.
2.      Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan  alat ulir dengan bermacam macam ukuran diameter.
3.      Mahasiswa dapat mengatasi kesulitan dalam memotong dan membuat ulir pada pipa.
2. Peralatan :
1.      Ragum pipa (three stand)
2.      Mistar Baja
3.      Penggores / spidol
4.      Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis
5.      Bram
6.      Alat ulir yang dapat di setel (snay ).
3. Bahan :
1.      Pipa galvanis ukuran ½ “
2.      Pipa galvanis ukuran ¾ “
3.      Pipa galvanis ukuran 1 “
4. Langkah Kerja :
1.      Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2.      Jepitlah pipa pada ragum (three stand)
3.      Ukurlah panjang pipa sesuai dengan kebutuhan (masing-masing pipa panjangnya 30 cm) kemudian ditandai.
4.      Pasang cutter pipe pada tanda yang akan dipotang.
5.      Potonglah pipa dengan menggunakan cutter pipe.
6.      Putarlah cutter pipe kebalikan arah jarum jam.
7.      Pada waktu memutar tangkai cutter harus diputar sedikit demi sedikit  sekitar 150 agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam sampai pipa terpotong.
8.      Kemudian bersihkan dan rapikan ujung-ujung pipa bagian dalam dengan bram.
9.      Ukur dan tandailah panjang ulir yang akan dibuat untuk masing-masing pipa sesuai dengan panjang ulir untuk masing-masing diameter pipa seperti pada gambar kerja.
a.       Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ½” dengan ukuran panjang uliran 1,5 cm dan 2 cm
b.      Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran ¾ dengan ukuran panjang uliran  2,5 cm dan 3 cm
c.       Panjang ulir untuk pipa galvanis ukuran 1” dengan ukuran panjang uliran 3 cm dan 4 cm
10.  Ulirlah pipa tersebut sesuai dengan ukuran uliran yang telah kita tentukan , Untuk pipa galvanis ukuran ½“, pipa galvanis ukuran ¾”, dan pipa galvanis ukuran 1”.

5. Gambar Kerja :
3.2 JOB 2 Membuat Instalasi Pendek
1. Tujuan Praktikum :
1.    Agar mahasiswa dapat merencanakan dan membuat instalasi pipa air bersih yang pendek dan sederhana dengan menggunakan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk keperluan instalasi dengan baik dan benar.
2.    Agar mahasiswa dapat mengetahui kebutuhan dan ukuran bahan yang dibutuhkan untuk pemasangan instalasi pipa dengan baik dan benar.
2. Peralatan :
1.      Ragum pipa (three stand)
2.      Mistar Baja
3.      Meteran
4.      Penggores / spidol / kapur tulis
5.      Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis
6.      Bram
7.      Kunci Pipa
8.      Alat ulir yang dapat distel (snay )
9.      Alat sambung pipa (Fitting)
3. Bahan :
1.      Pipa galvanis ukuran ½ “
2.      Pipa galvanis ukuran ¾ “
3.      Pipa galvanis ukuran 1 “
4. Langkah Kerja :
1.        Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2.        Pelajari gambar kerja
3.        Ukur dan potonglah  pipa serta hitung fitting sesuai dengan kebutuhan :




No.
Jenis Fitting
f ( Diameter )
Jumlah
1.
Pipa galvanis
1”
1,75 m
2.
Pipa galvanis
¾ “
2,90 m
3.
Pipa galvanis
½ “
3,15 m
4.
Elbow
¾”
2
5.
Elbow
½ “
2
6.
Socket
¾”
2
7.
Socket
1”
2
8.
Bhusis
¾”- ½ “
4
9.
Tee
1”
1
10.
Tee
½”
1
11.
Berel union
½ “
1
12
Kran
½ “
1

4.        Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan bram.
5.        Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.
6.        Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
7.        Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.
8.        Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
9.        Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
10.    Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
11.    Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut.
12.    Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan laporkan instruktur.
5. Gambar Kerja :

Grup 1

Grup 2
Penting :
ü  Itu job 2 hitung sendiri ya keperluan bahan dan fittingnya sesuai dengan kelompok masing-masing aku ga nyatet soalnya
ü  Diatas fix utk grup 1 tinggal salin azaaa ubah aja bahasanya dikit-dikit tapi kalo mager gausah ndak papaa kan dasar teorinya sopasti bedaa
Grup 3
3.3  JOB 3 : Aplikasi memasang atau membuat instalasi air bersih
1.        Tujuan praktikum
1.        Mahasiswa dapat menjelaskan cara memasang instalasi air bersih pada bangunan rumah.
2.        Mahasiswa dapat memasang instalasi air bersih perumahan dengan sempuran.
3.        Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengatasi kesulitan dalam pemasangan instalasi air bersih.



2.   peralatan
1. Ragum pipa (three stand)
2. Mistar Baja
3. Meteran
4. Penggores / spidol / kapur tulis
5. Pemotong pipa (cutter pipe ) untuk pipa galvanis
6. Bram
7. Kunci Pipa
8. Alat ulir yang dapat distel (snay )
9. Alat sambung pipa (Fitting)

3.      Kebutuhan bahan
Inventarisasi ruangan
No
ruangan
perlu
Tidak
keterangan
1.
Taman dan garasi
ü   


2.
Teras

ü   

3.
Ruang tamu

ü   

4.
Ruang keluarga

ü   

5.
Ruang makan
ü   


6.
Dapur
ü   


7.
Kamar tidur utama

ü   

8.
Kamar tidur 1

ü   

9.
Kamar tidur 2

ü   

10.
Kamar mandi 1
ü   


11.
Kamar mandi 2
ü   


12.
Teras belakang

ü   


Menghitung kebutuhan bahan
No
material
satuan
jumlah
keterangan
1.
Pipa galv. Diameter ¾ “
batang
8

2.
Pipa galv. Diameter ½  “
batang
-

3.
Fitting (alat sambung)




Diameter ¾”




-          elbow
buah
16


-          socker
buah
-


-          kran
buah
-


-          tee stuck
buah
4


Diameter ½’’




-          elbow
buah
-


-          bushis
buah
5


-          kran
buah
5


-          tee stuck
buah
-

4.
Seal tape
buah
5


4.    langkah kerja
1.        Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
2.        Pelajari gambar kerja.
3.        Ukur dan potonglah  pipa serta hitung fitting sesuai dengan kebutuhan.
4.        Bersihkan bekas pemotongan bagian dalam dari ujung pipa dengan bram.
5.        Tentukan panjang ulir sesuai dengan diameter pipa dan alat sambung yang akan digunakan.
6.        Ulirkan pipa tersebut sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
7.        Bersihkan ulir tersebut dari serpihan bekas penguliran.
8.        Lilitkan seal tape pada setiap ulir yang akan dipasang alat sambung.
9.        Rangkailah pipa tersebut dengan memasang alat sambung sesuai dengan bentuk, fungsi dan penempatannya masing-masing sesuai dengan gambar kerja yang ada.
10.    Kuncilah setiap sambungan dengan baik dan benar agar tidak terjadi kebocoran.
11.    Tes kebocoran dengan memasukkan air pada instalasi yang sudah dirangkai tersebut.
12.    Bersihkan hasil pekerjaan dan serahkan laporkan instruktur.


Gambar kerja instalasi air bersih










3.4  JOB 4 : Memasang atau menyetel alat-alat saniter
1.        Tujuan praktikum
1.    Mahasiswa dapat menjelaskan cara memasang bak cuci tangan dan kloset duduk dengan baik dan benar
2.    Mahasiswa dapat memasang bak cuci tangan dengan sempurna.
3.    Mahasiswa dapat memasang kloset dengan baik dan benar.
4.    Mahasiswa dapat memasang tempat saniter lainnya.
5.    Mahasiswa dapat menjelaskan cara mengatasi kesulitan yang timbul  dalam pemasangan bak cuci tangan,  bak cuci piring, kloset jongkok, dan kloset duduk.

1.    Peralatan


1.        Rol meter
2.        Gergaji besi
3.        Pensil
4.        Boring reamer
5.        Pemotong pipa
6.        Penggores
7.        Waterpass
8.        Pengulir pipa
9.        Palu pipa
10.    Kunci pipa
11.    Ragum pipa
12.    Obeng strip
13.     Bor beton
14.    Pahat besi
15.    Spesi
16.    Cangkul
17.    Hand bor
18.    Ruskam



2.      Bahan


1.        Macam-macam alat sambung sesuai dengan kebutuhan
2.        Fisher
3.        Pipa galvanis dan PVC sesuai dengan kebutuhan
4.        Seal tape
5.        Wastafel
6.        Sink
7.        Kloset duduk
8.        Pasir
9.        Semen
10.    Air
11.    Batu bata



3.      Langkah kerja
-          Memasang bak cuci tangan atau wastafel
1.        Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
2.        Pelajari gambar kerja dengan teliti.
3.        Ikuti langkah kerja berikut ini.
4.        Ankat dan rapatkan bak cuci tangan pada dinding tembok dan bak cuci tangan tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan ukuran yang terdapat pada lembaran kerja.
5.        Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as dari bak cuci tangan tersebut.
6.        Ukur dan beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan besi penggantung atau lobang fisher pada dinding tembok.
7.        Pasang fisher pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.
8.        Gantungkan bak cuci tangan pada dinding tembok dengan menggunakan baut skrup dan pasang ring penahan.
9.        Periksa kedudukan bak cuci tangan dengan menggunakan waterpass, aturlah sehingga datar dan rapat pada dinding tembok.
10.    Pasang socket pada bagian bawah kran air yang dipasang pada bak cuci tangan.
11.    Ukurlah jarak dari socket sampai pada elbow yang akan dipasang pada pipa pemasukkan.
12.    Potong pipa galvanis diameter ½ “ sepanjang jarak dari socket sampai elbow dikurangi panjang barel union.
13.    Potong pipa tersebut menjadi dua sama panjang, kemudian ulirlah sama panjang kedua ujung pipa tersebut.
14.    Sambungkan kedua ujung pipa tersebut, masing-masing pada socket dan elbow, dan pada bagian ujung lainnya pada barrel union.
15.    Kencangkan barrel union dengan kunci pipa, sehingga kedua pipa tersebut tersambung dengan baik.
16.    Sambungkan trap botol/pipa anti bau dari bak cuci tangan ke pipa pembuang (pipa outlet).
17.    Cobalah priksa kerapatan sambungannya dengan mengalirkan air.
18.    Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.

Gambar kerja wastafel








-          Pemasangan kloset duduk
1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
2.        Pelajari gambar kerja dengan teliti.
3.        Ikut langkah kerja berikut ini.
4.        Ukurlah jarak kedudukan kloset duduk (diukur dari tangki gelontor) dari dinding ke garis tengah lubang pembuang (outlet).
5.        Malkan kloset duduk tersebut dengan memperhatikan jarak di atas, tepat pada titik tengah lubang pembuang.
6.        Berilah tanda pada lantai, persis dibawah lubang sekrup kloset duduk untuk pemasangan fisher.
7.        Buatlah lubang untuk pemasangan fisher pada lantai yang diberi tanda.
8.        Pasanglah adaptor pada pipa pembuang.
9.        Pasanglah kloset duduk dengan kedudukan tegak dan mendatar.
10.    Kuatkan kloset duduk tersebut dengan sekrup.
11.    Periksa kembali kedudukan kloset duduk terhadap dinding dan lantai dengan mempergunakan waterpass.
12.    Pasang tangki penggelentor (cistern) pada kloset duduk. Hubungkan sumber air ke tangki penggelontor.
Gambar kerja kloset duduk
-          Memasang peturasan atau urinoir
1.        Persiapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
2.        Pelajari gambar kerja dengan teliti.
3.        Ikutlah langkah kerja berikut ini.
4.        Angkat dan rapatkan urinal pada dinding tembok, tempat urinal tersebut akan dipasang dan aturlah tingginya sesuai dengan aturan yang terdapat pada gambar kerja.
5.        Tandai dengan pensil pada dinding tembok, baik tinggi maupun as daripada urinal tersebut.
6.        Pergunakan waterpass untuk menentukan kedataran dan ketegakkan tanda-tanda tersenbut.
7.        Beri tanda dengan penitik, tempat kedudukan fisher pada dinding tembok.
8.        Pasang fisher plastik pada dinding tembok yang telah diberi tanda tadi dengan memakai bor tembok.
9.        Pasang pipa PVC untuk pipa pembuangan (outlet).
10.    Pasang pipa galvanis untuk sumber air (inflet) dengan menggunakan kunci pipa.
11.    Pasang urinal pada dinding tembok dan kuatkan sekrupnya pada fisher.
12.    Periksa kedataran dan ketegakkan dengan waterpass.
13.    Pasang flusometer pada sumber air, dengan menggunakan kunci inggris.
14.    Cobalah tekan tombol/katup flusometer, periksa kebocorannya.
15.    Periksakan pada pembimbing apabila pekerjaan telah selesai.
Gambar kerja urinoir
Gambar hasil pekerjaan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil praktek tersebut, maka dalam sistem saluran dan pembuangan banyak sekali yang harus diperhatikan. Hal ini dapat kita ambil beberapa kesimpulan yang perlu diperhatikan :
1.      Mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangan serta mampu membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan ala-alat sesuai dengan funsinya.
2.      Mengetahui bagaimana dan sampai dimana kemampuan kita dalam merancang suatu denah rumah tinggal yang akan dibuat instalasinya dan juga hal-hal yang mempengaruhi kita dalam mengerjakan instalasi tersebut.
3.      Mengetahui bagaimana pemasangan alat-alat saniter berupa wastafel, kloset, urinoir dengan teknik yang benar dan tepat, sehingga menghasilkan pekerjaan yang sempurna.
4.2 Saran
Untuk pekerjaan yang baik dan benar, maka dalam pembuatan sistem saluran dan pembuangan sangat penting, yaitu :
1.      Sebaiknya alat-alat yang digunakan haruslah dalam keadaan yang baik dan utuh sesuai dengan fungsinya.
2.      Seluruh kegiatan dilaksanakan tanpa membuang waktu dan selalu tepat waktu.
3.      Diharapkan kepada mahasiswa agar dalam pekerjaan sistem saluran dan pembuangan ini diperlukan ketelitian dan ketekunan agar menghasilkan pekerjaan yang baik.
4.      Mengutamakan keselamatan kerja.
5.      Menjaga keutuhan alat yang digunakan untuk mengembalikan alat yang telah digunakan.
 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda